Selasa, 27 April 2010

Jogja..Jogja...Jogja....

Siapa yang tidak tahu Jogja? Siapa yang tidak suka gudeg? Dan siapa yang tidak kenal ke-kreatif-an anak-anak jogja? Tidak perlu menjawab semua. Karena yang kalian perlu tahu adalah bahwa aku juga cinta Jogja. Heheeee…….

Perjalan kami kali ini hanya berlangsung tiga hari saja. Jika dikurangi lamanya perjalanan mengunakan kereta api, praktis hanya sehari semalam kami di Jogja. Dan itu cukup untuk menyelesaikan tujuan serta mencari berbagai macam titipan yang nggak jelas juntrungannya. But, I'm Sorry. Aku gak bisa menjelaskan apa tujuanku di Jogja. Toh, itu juga tidak terlalu penting. Ehemm&^^&%*(

Lalu, apa yang bisa dilakukan selama sehari semalam tersebut? Sedikit sekali. Sehari for destiny, dan baru malam kami menikmati dinginnya Jogja, itupun setelah harus mengeluarkan keringat dulu dengan bermain tennis.
Buku-buku balai pustaka, mug khas Jogja, malam dan pewarna kain batik; adalah bermacam titipan anak-anak lantai 6. Lengkap dengan permintaan bakpia pathok sebagai oleh-oleh. Habislah malam itu dengan mencari semua barang titipan. Untungnya, Jogja tidak seluas Surabaya. Meski harus muter-muter, tetep asyik-asyik aja.

Bahtiar yang bikin kerjaan

"Mbatik, mas!"
Ibu ini khusus diminta membatik di salah satu sudut Mirota Malioboro
(pada ibu inilah aku bertanya mana yang namanya malam dan mana yang namanya pewarna, hehee)


Dan akhirnya, tidak ada waktu senikmat waktu di perjalanan itu sendiri. Mengakulah wahai kawan, bahwa tidur itu nikmat bukan. Let me say, How poor you are! For Insomnia…..
Tidur..

Tidur....

Dan Makan...!

Marning itu menjadi satu-satunya makanan kami di kereta Sri Tanjung menuju Surabaya, plus satu botol air mineral. Cerita berawal saat pagi itu kami hampir tertinggal kereta. Semua berawal dari teman-teman pengantar kami yang sulit sekali dibangunkan. Sebabnya tak lain pesta wisuda di UPN hingga hampir pagi. Kami pun terpaksa mencari teman lain untuk mengantar. Di tengah guyuran gerimis pagi di Jogja, kami diantar ke Lempuyangan. Malangnya kami tiba sesaat sebelum bel kereta berbunyi. Gak pake basa-basi, salaman, bahkan ucapan terimakasih; turun dari motor kami langsung berlari menuju kereta yang sudah mulai berjalan.

Saat di kereta yang sudah berjalan, masalah baru muncul. Kami belum membeli tiket. Dan total uang kami hanya IDR 46.000…..
Selanjutnya, berhitunglah sendiri!

5 komentar:

Lisāna mengatakan...

hehe... terimakasih sudah bersedia menghabiskan malam mencari semua barang titipan 'yang nggak jelas juntrungannya'.
and...
quote: 'Marning itu menjadi satu-satunya makanan kami di kereta Sri Tanjung menuju Surabaya, plus satu botol air mineral.'
_i don't believe it. yet. :D

Zayn Zesha mengatakan...

tambah pecel satu sebenarnya, itupun pecel seadanya yang mirip nasi kucing (taoi mantabb).

kalo dihitung Rp 46.000. IDR 40.000 untuk ongkos dua orang, IDR 3000 untuk air mineral, IDR 1000 untuk marning, IDR 2000 untuk pecel. HABIS!

Anonim mengatakan...

waduhhh,,,,udah nyampe jogja aja nih,,,muter teruZZZZZZ

blahblagadah mengatakan...

tumben ga motoran

Zayn Zesha mengatakan...

@Anonim
Who are you???

@abalhblagadah
dadakan soalnya. Ali juga lagi TA. buru-buru jadinya.

next....Surabaya-Jakarta via Selatan (pake motor)