Rabu, 24 Desember 2008

Lawu!? Tunggu Aku!

Suksez. Begitulah kata yang tertulis pada SMS siang itu. Satu kata itulah yang mewakili semuanya. Mewakili kegembiraan kami. Mewakili kepastian kami. Mengawali kami untuk mempersiapkan segalanya. Kata itulah akhir dari penantian kami. Kata itu diucapkan oleh sebab selesainya tugas besar untuk semester ini. Pada akhirnya, kata itu akan membawa kami bebas pergi meninggalkan Surabaya. Menuju Lawu……….

Melupakan sejenak kepenatan kota. Menghindar sebentar dari rutinitas kampus.

Tunggu aku, Lawu!

Senin, 22 Desember 2008

Puisi dari Pipit

Terimakasih kepada Nur Rahmah Fitriyah, Pipit kecil yang keliatan seperti angkatan 2002. Makasih berat buat Kahlil Gibrannya. Makasih buat puisinya. Sayangnya, Emal tidak lagi berpuisi ria seperti dulu. Puisi-puisi yang dulu pernah ada telah tersimpan rapi dalam buku di almari. Oke deh….ini dia puisi Pipit untuk Emal, dan Emal persembahkan untuk semuanya.

Dan Puisi-puisi itu pun berbicara
Menceritakan kisah hidup penulisnya
Dan pena itu pun tak berhenti…

Memukul-mukulkan dirinya
(emang pena bisa mukul ya)
(gak papa Pit, prolog yang apik)

Cerita Tentang Kita

Dulu duniaku durja
Yang ada hanya tangis
Dulu duniaku merana

Yang terasa hanya pilu


Tiba-tiba kau hadir

Di tengah durja, tangis, dan merana yang memilukan

Tiba-tiba kau masuk begitu saja

Mendobrak dinding kesedihanku yang kokoh

Kau dongengkan aku

Sebuah cerita berjudul persahabatan

Kau ajarkan aku
Tuk belajar mengukur senyum


Takkan pernah kulupa

Jalinan persahabatan kita

Hingga nanti…..

Kubersuami, beranak, dan mati

Gak nyangka ternyata adekku ini pandai pula berpuisi. (sepertinya SuFi kita bakal ada saingan nich)

Melalui postingan ini, Emal juga menyampaikan kepada semua untuk menggalakkan memberi kado. Apa yang salah dengan memberi hadiah. Kenapa setiap ada yang memberi hadiah selalu dianggap sesuatu yang tidak wajar. Menyindir dengan pikiran sinis atau menggunjing yang bukan-bukan. Padahal sedikitpun tak ada yang diberinya. Mari kita galakkan memberi hadiah. Intinya bukan pada hadiahnya atau siapa yang memberinya. Melainkan proses memberi itu sendiri yang sungguh agung maknanya.

Sabtu, 20 Desember 2008

Ali, Dia yang Seperjalanan

Dia biasa dipanggil Ali. Simpel dan mudah diucapkan. Namun sebenarnya, mahasiswa Teknik Sipil 2005 ini memiliki nama lengkap Zadly Andy Pangnguriseng. Jelas sudah dia berasal dari Sulawesi Selatan. Kata kedua dari namanya, menunjukkan identitasnya sebagai bangsawan, meski pengakuannya hanya sisa-sisa bangsawannya saja yang kini melekat padanya. Yang aneh adalah double “ng” pada kata ketiga. Entah apa maksudnya??

Secara khusus, sengaja Emal tampilkan beberapa info tentang anak Sorowako ini. Selain banyak menyumbangkan foto di beberapa postingan sebelumnya dan mungkin beberapa postingan akan datang, dialah yang selama ini menemani dan mengikuti hampir semua perjalanan yang Emal lakukan. Hobinya memang jalan-jalan. Melancong ke sana ke mari. Kegemaran yang sama yang membuat kami menyukai berkendara, menyukai kendaraan, menyukai lalu lintas, menyukai transportasi. Sampai-sampai Tugas Akhir kami pun dalam bidang yang sama, Perhubungan.

Ali adalah teman perjalanan yang menyenangkan. Co-driver handal kemanapun kami berkendara. Tidak pernah tidur dalam perjalanan, karena tidur di kendaraan roda dua adalah haram hukumnya. Bahkan selalu mengingatkan akan rambu lalulintas yang kerap dilanggar. Perjalanan selalu butuh uang, milik siapa yang terpakai tidaklah terlalu diperhitungkannya. Kami ridho anda ridho, selesai perkara.

Ali senang akan view-view baru, alam yang belum pernah dijamahnya, dan moment-moment yang sungguh mengecewakan jika tak dijepretnya. Tak memiliki kamera, tapi kegilaannya akan memotret bukan main akutnya. Satu saja moment yang menurutnya menarik terlewatkan, caci maki akan kelaur dari mulutnya.

Bawaannya selalu pocket, itupun kamera pinjaman. Mainannya tak lebih dari zoom in dan zoom out. Tak pula ia mengenal rekayasa digital di komputer. Hanya belakangan sudah pandai dia memainkan pencahayaan. Prinsipnya, dia ingin mengabadikan momen indah hanya dengan kamera biasa. Tapi menurut Emal, karena Ali tak bisa saja lebih dari itu. Andai ia bisa olah digital atau mengerti sedikti banyak tentang kamera digital, prinsipnya tak bakal berlaku lagi.

Berikut adalah beberapa jepretan pilihannya sendiri. Gambar-gambar lainnya sudah banyak bertengger di postingan Emal sebelumnya. Dari kamera pocket biasa yang baginya sudah senang rasanya membawanya berhari-hari. Meski hanya sebuah pinjaman.

Jumat, 19 Desember 2008

Kulap Lagi

Untuk kedua kalinya dalam semester ini Emal kulap lagi. Kuliah Lapangan kali ini berada dalam mata kuliah Menejemen Sumber Daya Air (MESDA). Gak ambil mata kuliahnya sih, tapi gara-gara hanya sedikit pesertanyaa, mahasiswa lain yang gak ngambil pun boleh ikut. Jadilah sekitar 25 orang yang berangkat menggunakan satu buah bus ini. Sungguh lapang. Benar-benar kulap yang menyenangkan. Tidak ada embel-embel tugas. Tinggal berangkat, jalan-jalan, foto-foto, dan makan. Heheeee

Berhubungan dengan air, lokasi yang dituju gak jauh dari yang namanya air. Seharian hanya menyusuri Kali Brantas sekitar Mojokerto-Jombang. Mengunjungi beberapa proyek yang sedang dikerjakan untuk pelestarian Kali Brantas itu sendiri. Langsung liat-liat aja gambarnya

Ground Sills di Tapen, biar gak terjadi pendangkalan ma erosi


Syphon di Watudako, melindungi Syphon yang kabarnya sudah ada sejak zaman kolonial


Bendung Karet di Menturus, agak lupa nih…apanya yang diperbaiki


Di Bendung Mlirip ini Cuma liat-liat aja. Ada Bangunan Bagi Sadap juga yang dilihat……semua untuk irigasi dan industri


Dan ini ekspresi mereka

Sok cool semua


Wah ngeremehin nich keliatannya


Seriussss


Satu ketawa. Satu kenapa ya?


Pada liatin apa sih???


Gank cowok…..wooooii! kameranya di sini.


Gank cewek gak mau kalah


Emmmmhhhh…no comment!


Pasang gaya


Manis sekali


Coba perhatikan! Ini foto Garasi Band


dan pada akhirnya........

Semua ini untuk ITS tercinta

Sabtu, 13 Desember 2008

Sahabat

Gak tau kenapa, secara tiba-tiba pengen posting soal sahabat. Mungkin karena 2 hari di Lantai6 ITS dihabiskan dengan kesendirian. Pada pulang Idul Adha semua. Lebih dari itu, postingan ini sebenarnya untuk mengingatkan Emal pada beberapa orang di Riau sana. Emal rindu kalian…….
Sekaligus untuk menemukan kembali apa yang pernah Emal dapatkan. Bukan untuk mengganti, tapi untuk mengisi.

Apa itu sahabat? Tidak mudah untuk menjawabnya. Kita hanya akan tau maknanya saat kita benar-benar merasakannya. Maka tanyakanlah pertanyaan itu kepada mereka yang pernah merasakannya. Siapa? Tentu saja kita. Semua pasti pernah merasakannya. Memiliki sahabat dan merasakan makna sahabat itu sendiri.
Sepertinya kita tidak akan berpanjang lebar mendefinisikan sahabat. Ada baiknya kita renungkan beberapa lirik tentang sahabat. Tema lagu yang lumayan laris dijadikan inspirasi. Setidaknya bisa mengurangi hegemoni lirik-lirik bertemakan cinta melulu.

Bromo, TNBTS

Lupakanlah semua.. semua nafsu rusakmu..
Aku akan selalu.. tetap menunggumu.. tetap menjagamu..

(Sahabat, Andra & The Backbone)

Di saatku butuh dirimu
Ku inginkan kau disisiku

Saat kau perlukan hadirku

Ku janjikan ada
untukmu
(Sahabat, Garasi, OST Laskar Pelangi)

Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
Bila ku mulai lelah?
Lelah dan tak bersinar
Remas sayapku, jangan pernah lepaskan

Bila ku ingin terbang?
Terbang meninggalkanmu
(Sahabat Sejati, Sheila on 7)

Demi bermain bersama
Kita duakan segalanya

Merdeka kita, kita merdeka
(Sahabat Sejati, Sheila on 7)

kau adalah..
tempatku membagi kisahku

kau sempurna

jadi bagian hidupku

apapun kekuranganmu

(Arti Sahabat, Nidji)

Begitu banyak cerita, berjuta kenangan yang ada
Berbeda t'lah terbiasa, mendewasakan kita

Saat hidup t'rasa berat, genggam tanganku lebih erat

Satukan langkah sehati, menggapai mimpi-mimpi
(Nyanyian Sahabat, Cokelat)

Kemana saja arah
Aku tak peduli

Terpasung tak berujung

Hanya kau yang peduli…dan pahami
Sejalan dengan pikirku…kau debu sahabatku

(Debu Sahabatku, Boomerang)

Ketika kesepian menyerang diriku
Gak enak badan resah tak menentu
Ku tahu satu cara sembuhkan diriku
Ingat teman-temenku

Don't you worry just be happy

Temanmu disini

(Ingatlah Hari ini, Project Pop)

Kelud, Kediri

Beberapa lirik itulah yang sempet Emal dapatkan. Apa maknanya? Silakan direnungkan sendiri. Sebenarnya masih banyak lagi. tapi kalo ditampilin semua, bakal menuhin halaman.
Kemudian ada satu pesan apik dari sahabat Rasul, “Berikanlah perhatian kepada sahabatmu, karena mereka menjadi bekal kalian di dunia dan di akhirat. Tidakkah kalian mendengar tangisan manusia di dalam api neraka?” (Ali bin Abi Thalib ra)KRI Makassar 590

Kurang apa coba sahabat itu…..
Berikutnya Emal ajak merenung lagi. Merenung melulu. Tidak selalu. Tidak apa-apalah sekali-kali. Toh bukan melamun.

Pantai Panyuran, Tuban

Kebenaran Persaahabatan dari Kahlil Gibran……
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.

Dan dia pulalah naungan dan penghangatmu, karena engkau menghampirinya saat hati lapar dan mencarinya saat tubuh butuh kedamaian.

Apabila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, engkau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, kau juga tiada menyembunyikan kata “ya.”

Dan bilamana dia diam, hatimu tiada akan berhenti mencoba merangkum bahasa hatinya. Karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita. Karena yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai puncak gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung, daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang teridah bagi sahabatmu. Jika dia harus tau musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.

Lalu apa makna sahabat itu, hingga engkau senantiasa mencarinya, untuk sekedar bersama dalam membunuh waktu? Carilah dia, untuk bersama, menghidupkan sang waktu! Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan untuk mengisi kekosonganmu.

Dan dalam manisnya persahabatan, biarlah tawa ria berbagi dengan kebahagiaan. Karena dalam titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar hari dan gairah segar kehidupan.KRI Makassae 590

Pindah Bersama

AP Photo

Ini bukan foto mudik. Bukan pula foto berangkat menuju tanah lapang melaksanakan Shalat 'Ied. Apalagi foto ngantri sembako.
Mereka mengungsi kawan.
Inilah satu dari sekian mozaik di Afrika. Tak hanya kijang, zebra, ataupun kerbau yang bergerombol dari satu tempat ke tempat lain. Akibat konflik, manusia pun melakukannya...

NB: postingan ini bukan disengaja. gara-gara Ayos yang berkata, "koq aku posting foto warna biru, tampilnya merah?" heheeee. punya Emal gak tuh Yos.

Senin, 01 Desember 2008

Setelah Hujan Reda

Foto : ali punya
Lokasi : ITS Punya

Tidak ada yang lebih menyenangkan di bulan Desember selain menikmati hujan. Hujan di bulan Desember. Hujan yang selalu kunanti. Desember yang selalu kutunggu. Menanti hujan. Menanti reda. Menanti hujan dan redanya di bulan Desember.

Selalu ada..

Yang bernyanyi dan berelegi

Di balik awan hitam


Semoga ada…

Yang menerangi sisi gelap ini

Menanti…

Seperti pelangi

Setia, menunggu hujan reda


Aku

Selalu suka sehabis hujan

Di bulan Desember…..di bulan Desember

(Efek Rumah Kaca)

Semakin beruntung aku berada di ITS. Salah satu tempat terindah saat hujan turun. Hujan yang selalu turun. Di bulan Desember. Tempat terindah setelah hujan reda. Hujan di bulan Desember yang reda. Akan selalu kunantikan. Akan selalu kunikmati.

Minggu, 30 November 2008

Kuliah Sambil Jalan-jalan

Sebelumnya, kami memberikan salam maaf karena terlambatnya postingan ini.


Kuliah lapangan ini sebenarnya sudah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu. Baru sempatlah sekarang untuk ditulis. Teknik Sipil ITS memang kerap menggelar kuliah lapangan. Selain karena dibutuhkan guna mendukung pembelajaran di kampus, kuliah lapangan sejatinya membuktikan bahwa seluruh civitas akademika Teknik Sipil ITS gemar jalan-jalan. Hiahaaa….spekulasi tak berdasar. Tapi itulah yang terjadi.

Kalo dihitung, setidaknya terdapat tiga kuliah lapangan yang akan dijalani mahasiswa teknik sipil selama menempuh kuliah di ITS. Bisa bertambah, tergantung mata kulaih pilihan yang diambil. Ketiganya adalah Kuliah Lapangan Geologi Teknik, Hidrolika, dan Perkerasan Jalan Raya. Setiap tahun bisa berubah memang, tergantung kebijakan dosen dan kemauan mahasiswa. Ada-ada saja.

Untuk mata kuliah Geologi Teknik biasanya yang dilihat Cuma tanah, tanah, dan tanah. Namanya juga geologi. Tapi ya tidak sesederhana itulah. Kalo hidrolika, sedikit lebih maknyus, mulai dari bendungan, bendung, daluran irigasi, dan macam-macam tetek bengek hidro lainnya. Terakhir, perkerasan jalan raya yang ditonton tentu tak jauh dari jalan, aspa, jalan lagi. Bosenkah? Tidak juga. Sebab Kulap adalah jalan-jalan, kumpul-kumpul, dan senang-senang. Urusan laporan belakangan.

Sedang serius

Nah, kulap yang barusan ini adalah kulap Perkerasan Jalan. Tujuan utamanya adalah melihat kondisi jalan di beberapa titik, diantaranya adalah ruas jalan Lamongan-Babad dan jalan penghubung pabrik dan pelabuhan Semen Gresik yang ada di Tuban. Karena dekat dengan pabrik, sekalian lihat-lihat pabriknya…..plus pelabuhannya yang menjorok sekitar 1 km ke laut. Maknyus nih dermaga.

Dermaga Semen Gresik, Tuban

Terakhir, berkunjung ke Asphalt Mixing Plant (AMP). Tempat pembuatan aspal beton yang sering kita lihat untuk membuat jalan raya. Dan sebelum pulang, sambil menguap dan melawan desakan mata yang kian menutup, kami dipaksa untuk melihat proses pengaspalan di Jalan Gresik daerah Perak sana. Mau tau jam berapa waktu itu, sekitar 11.30 malam.

Bukan sedang nunggu bus kota

Capek-capek dah…pokoknya jalan-jalan. Gratis………………..

Melihat diri


Mmhhhh…ngapain yah


Mengambil gambar


Mereka yang narsis…


Sekitar dermaga


teks : emal

foto : ali & emal