Minggu, 22 Februari 2009
Abis Olahraga Trus Periksa Tensi
Paling diminati tentu saja menyepak si bundar di rumput hijau. Yang tidak hobi silakan main badminton, yang fobia silakan lari-lari saja. Yang mau berenang bareng angsa juga boleh. Yang pengen cari kenalan juga tidak dilarang. Tapi sial bagi yang main bola.
Skor baru 3-3 saat itu. Lagi seru-serunya dan lagi panas-panasnya. Eh...datang pak satpam yang melarang main di rumput. Batal deh......gak masalah sih. Main gak main yang penting kumpul.
Sebelum balik dan setelah merencanakan agenda olahraga pekan depan, anak-anak mencoba sebuah fasilitas baru tiap akhir pekan di Unair C. Bukan fasilitas sebenarnya, hanya sukarelawan dari FK Unair yang memberikan pelayanan periksa tensi. Grastis......sebenarnya juga tidak. Sukarela.....sesukanya asal rela. Gak ngasih juga gak papa
Usut punya usut, ternyata mereka adalah dua mahasiswa semester 2 yang mencoba memanfaatkan keahliannya untuk menambah uang jajan. Satu cowok berwajah Tionghoa dan satu cewek yang keliatanya asli Indonesia. Memang sih hanya tensi darah, tapi setidaknya para olahragawan kampus C menjadi tau normal atau tidak tekanan darahnya. Kalau normal ya gak papa. Kalo tidak.....mereka berikan tips sederhana.
So....jika temen-temen berkesempatan berolahraga akhir pekan pagi hari di Unair C, jangan lewatkan kesempatan ini. Sukarela koq..........saya saja hanya membalas jasa dengan memposting berita ini. Heheeeeee
Next. Pasca olahraga kemana? Tak lain dan tak bukan serta tak salah lagi. Makannnnnnnnnnnn.
Warung yang beruntung kali ini adalah warung sate langganan saat dulu berada di asrama. Letaknya di Kaliwaron, yang belum pernah gak bakal tau tempatnya soalnya gak ada papan reklame sama sekali. Mau sate ayam ada, sate daging bisa, sate kelapa juga boleh. Campur pun sangat dianjurkan. Plus es teh atau teh hanget, seporsinya hanya Rp 5000.
Puas banget deh pagi itu. Belum lagi sedikit info dan ilmu yang selalu mengalir kalo dah ngumpul.
Menghadiri Pernikahan.........
Hari H adalah Ahad dan berlangsung di Lumajang. Tapi Jumat sore kami sudah berangkat dengan Innova sewaan. Alih-alih ke Lumajang, kami berbelok menuju Jember. Yupss.........jalan-jalan dulu. Memanfaatkan Innova 2.0 V untuk tidak hanya digunakan menghadiri walimahan. Dasar anak muda....
Delapan anak muda, satu Innova, satu tujuan (walimahan), sehari di Jember, sehari di Lumajang, dan inilah perjalanan mereka.....................yang banyak mereka habiskan di perjalanan.
Awalnya, formasi para alumni yang akan berangkat tidaklah pasti baik jumlah maupun siapa yang akan berangkat. Sampai akhirnya, takdir memilih mereka-mereka ini. (sekalian promosi.....gak popo rek yo?!?!)
Nuril Imansyah. Baru saja lulus dari Teknik Perkapalan ITS. Sedang menunggu wisuda Maret nanti. Ketua rombongan yang mengkordinir semua. Mulai dari masalah dana awal, nyewa mobil, ngatur jadwal....pokok-ke semuanya deh. Maklumlah, dia kan ketua alumni angkatan 3. Terimakasih sudah sepantasnya diberikan pada Nuril atas rencananya, rumahnya untuk menginap semalam di Jember, plus 3 kali makan gratis masakan asli orangtua. Kalo ke Jember.......rumah Nuril gak boleh ketinggalan dikunjungi.
Ardi Arifianto. Anak Mojokerto yang juga sedang menunggu wisuda dari Akuntansi Unair. Sopir pertama yang membawa Innova rute Surabaya-Jember. Andai saja mobil yang disewa tidak semaknyus Innova. Mungkin dia tidak akan ikut. Pasalnya, Ardi tidak berencana ikut. Saat test drive.....mmhhhhh koq enaknya. Ikutlah pemuda yang fobia bermain bola ini. Kalo lagi gak nyetir, orang yang satu ini paling ngakak di dalam mobil. Di satu sisi menghibur....di lain sisi mengganggu yang lagi tidur.
Emal Zain MTB. Sedang berjuang di Teknik Sipil ITS untuk menggapai wisuda ITS yang ke 100. Sopir kedua yang melayani rute selama jalan-jalan menyisir pantai Jember sampai Lumajang plus mengantarkan ke tempat tujuan utama (walimahan dan makan-makan). Baginya, Innova adalah mobil termewah yang pernah di bawa. Sekarang sedang mengimpikan mengendarai Toyota Yarist. Mmhhhhh ada yang mau meminjami.......kalo gak ada biar beli sendiri.
M Ibnu Ramdhani. Lulusan Manajemen Unair Oktober kemarin. Merupakan sopir ketiga yang membawa rombongan pulang ke Surabaya. Putra daerah Cilacap yang paling narsis diantara yang lainnya. Betapa tidak, setiap sesi jepret-menjepret tak ketinggalan minta di foto sendiri dengan gaya yang sok cool. Saat sedang tidak nyetir, sangat setia menjadi co-driver.
Fatihul Fauadi. Biasanya dipanggil Fatik. Sebelum berangkat Jumat Sore, paginya baru saja menempuh sidang TA di Informatika ITS. ”Akhirnya aku lulus juga katanya.” Bisa dipastikan, foto-foto wisuda di dinding rumahnya di Lumajang akan bertambah menjadi sembilan setelah kedua orang tuanya dan keenam saudaranya telah mendahuluinya. Belum lagi dua adiknya yang masih menempuh kuliah. Luar biasa. Fatik inilah yang menjadi pemandu selama perjalanan. Maklum......Lumajang dan Jember sudah menjadi daerah kekuasaannya. Terimakasih untuk rumahnya di malam kedua. Lumajang is OK.
Lutfan Sinatra. Putra Bangkalan yang baru saja pulang dari Ohio. Juga sedang menunggu wisuda Maret nanti sebagai sarjana Teknik Fisika ITS. Bisa dibilang kami akan aman-aman saja bersama mantan komandan Menwa ini. Melindungi dan mengayomi........kakak banget deh. Tapi sepertinya, orang ini yang paling gampang tidur. Ati-ati.....kalo terganggu, ngamuknya kumat.
Ronny Hariyanto. Anak Gresik yang kuliah di Akuntansi Unair angkatan 2005. Sedang berjuang untuk lulus secepatnya agar bisa membangun kampung halaman. Ketua asrama alumni Ruhul Jadid yang kabarnya sedang diburu oleh tetangga sebelah. Mmmhhhh......sepertinya penggemarnya bertambah banyak saja. Biasanya sih nih orang paling rame, tapi di mobil orangnya jadi pelit bersuara. Tapi sekali njeplak.....ampun deh.
The last, Dwi Lastomo. Anak yang paling banyak omong dari Fisika MIPA ITS 2005. gak cuman banyak omong....tapi juga paling sering komentar. Baru diem kalo dah tidur di mobil rasanya itulah masa paling tenang di dunia. Heheeeee. Karena hobinya yang satu itu, anak Solo ini didaulat menjadi humas rombongan sat memberikan sambutan dan ucapan selamat kepada kedua mempelai. Akhirnya di-shoot kamera juga.
Biar rada singkat...begini-ni aktivitas kami selama perjalan (selebihnya pake foto aja ya).
- Jumat sore sampe malam ada di perjalanan Surabaya-Jember. Sempet ngisi perut pake bakso di ruas jalan Lumajang-Jember.
- Jumat malem ada di rumah Nuril di Jember. Nyampe langsung makan malem. Dipuas-puasin sebelum akhirnya tidur bareng dalam satu ruangan. Asyik juga.......
- Sabtu pagi...makan lagi. Pecelnya enak banget bro..... . Sebelum berangkat menggeber lagi Innovanya tak lupa foto-foto dulu bareng keluarga. Makasih pak...bu.
- Next, jalan-jalan deh ke Pantai Watuulo ama Papuma. Keren abis. Basah-basahan...foto-foto....makan-makan. Pengen lagi.
- Setelah menghabiskan bekal dari ortunya Nuril, berangkat lagi ke Puger. Lihat pelabuhan nelayan ma pantai yang gak keurus.
- Sore dah di rumah Fatik tepat di jantung kota Lumajang. Tidur bentar dan bangun langsung disambut jajanan khas Lumajang yang semua bahan bakunya dari pisang.
- Malam.....ya jelas jalan lagi donk. Menggeber Innova keliling kota. Dan ditutup nonton World Movie di Metro TV. Shadowless Sword.......mbaknya cantik.
- Pagi-pagi dah main bola di alun-alun Lumajang, dilanjutin makan di depan LP. Hunting lagi...........hunting lagi. Hunting apaan ????????? ada deh.
- Sebelum ke acara inti...jalan-jalan dulu ke pos pemantauan Semeru.
- Dan acara intinya hanya mendapat porsi yang sangat kecil. Menghadiri undangan pernikahan. Itupun masih kalah ma makan-makannya. Dasar.....hanya datang, salaman, makan, dan pulang.
Jadi sebenarnya ini acara menghadiri undangan atau jalan-jalan??
Tambahan.....
Wallpaper Terakhir
Kamis, 19 Februari 2009
Notebook vs Backpacking
Hidup ini memang selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan. Sebelumnya, emal pernah harus memilih untuk menggunakan simpanan beasiswa dan tabungan untuk membeli kamera atau tetap ditabung untuk keliling Indonesia. Wuuiiiiikkkkk keliling Indonesia. Juli-Agustus InsyaAllah. Hihaaaahaaaa.........semangat
Konyol memang, untuk mendapatakn SLR memang belum cukup. Untuk keliling Indonesia mungkin cukup dengan melunta-lunta. Akhirnya dengan bersemedi 4 hari 4 malam plus Istikharah ber-rakaat-rakaat, ditambah wangsit Mbah Mojo di Trowulan sampai wejangan Kyai Arifin di Ampel…..diputuskanlah menyimpannya untuk keliling Indonesia. Sembari terus menabung biar gak ngelunta-nglunta banget lah.
Sampai suatu hari di mana bursa pemilihan itu mencuat kembali dengan hilangnya laptop. Keliling Indonesa atau beli laptop anyar. Beli laptop jelas gak cukup kalo gak yang bekas dengan merk kacangan. Plus pembatalan keliling Inonesia Agustus nanti. Berat................ di tengah pengerjaan proposal dan beberapa tugas, ditambah kerjaan online lainnya, laptop memang dibutuhkan. Masih setengah-setengah kalo harus minjam sana-sini atau mencuri satu singgasana di kantor.
Pilihan yang sulit.
Postingan pertama tanpa foto.........bahkan emal tidak punya foto laptopnya.
Apakah aku tidak mencintai laptopku? (baca juga)