Jumat, 14 November 2008

Inilah Saya........

Berawal dari kegemaran mengamati tingkah polah orang lain, baik itu teman, kenalan, ataupun yang baru dikenal, tertarik diri ini untuk menunjukkan seperti apa pola perilaku sendiri. Mungkin kita sudah mengenal apa itu Personality Plus, namun kali ini penulis ingin membahas tentang metode lain untuk mengenal kepribadian seseorang, terutama diri penulis. Metode tersebut adalah Eneagram.

Menatap Mentari di Kawah Bromo, TNBTS

Jika personality plus mengenalkan empat tipe, maka eneagram memiliki sembilan tipe. Enea sendiri dalam bahasa Yunani berarti sembilan. Sebenarnya kesembilannya saling berhubungan membentuk gambar dalam sebuah lingkaran. Namun kita tidak membahas hal tersebut dalam hal ini. Satu lagi, dalam personality plus kepribadian seseorang bisa saja berubah. Penulis misalnya, 3 tahun lalu adalah seorang melankolis tulen. Sekitar dua tahun kemudian berubah menjadi melankolis yang cenderung plagmatis. Entah hari ini? Berbeda dengan Eneagram yang konon tidak akan berubah.


Inti pengajaran dari eneagram adalah bahwa di awal kehidupan, kita belajar untuk merasa aman dan untuk menghadapi kondisi dalam keluarga dan kondisi diri sendiri dengan mengembangkan suatu metode yang didasari atas Talenta dan kemampuan alamaih kita.

Dengan memanfaatkan eneagram kita mampu memahami orang lain dan diri kita, dan mempelajari sejumlah alternatif atas pola perilaku keseharian. orang yang setipe memeiliki motivasi dasar yang sama dalam memandang dunia ini dengan cara yang sebenarnya pada dasarnya adalah serupa. Adapun variasi dalam keseharian bersumber pada faktor semacam kedewasan, tipe orang tua, nilai budaya dan karakter bawaan misal introvert atau ektroverts ecara alamiah.

Adapun kesembilan kepribadian dalam eneagram tersebut adalah Perfeksionis, Penolong, Pengejar Prestasi, Romantis, Pengamat, Pencemas, Petualang, Pejuang, dan Pendamai (berurutan dari nomor 1 sampai 9). Dalam bukunya, untuk mengetahui diri kita termasuk dalam tipe, akan diberikan 20 pernyataan tiap tipenya terkait kecenderungan kita. Jumlah terbanyak dari 9 tipe yang ada menunjukkan itulah tipe kepribadian kita. (buku ada pada penulis). Dan penulis tercatat memiliki kepribadian tipe 5 dengan 20 pernyataan sempurna yang mencerminkan dirinya. Pengamat Sejati.

Berikut 20 pernyataan pada tiap tipe 5, pengamat.

  1. Belajar dengan mengamati dan membaca, bukan melakukan
  2. Sulit menunjukkan perasaan pada saat itu juga
  3. Tenggelam dengan minat saya sendiri dan berj=kutat selama berjam-jam dengan itu
  4. Mengalami perasaan yang lebih mendalam ketika sendirian
  5. Kadang merasa bersalah karena tidak terlalu murah hati
  6. Berusaha menutupi sensivitas dengan kritikan dan penilaian
  7. Orang yang kasar dan berisik mengganggu saya
  8. Menegaskan sesuatu adalah pekerjaan yang tidak saya sukai
  9. Suka berteman dengan orang yang ahli di bidang yang saya geluti
  10. Senang mendapatkan gelar yang dapat dibanggakan
  11. Bertentangan dengan orang lain, sinis, dan penuh kecurigaan
  12. Saat tidak nyaman di tengah orang banyak , ingin berharap lenyap ditelan bumi
  13. Enggan menjadi orang yang asertif atau agresif
  14. Benci acara sosial, lebih memilih sendiri atau bersama orang yang saya kenal baik
  15. Kadang merasa malu atau canggung
  16. Merasa lelah jika terlalu lama bersama orang-orang
  17. Merasa berbeda dari kebanyakan orang
  18. Merasa tidak terlihat, mengherankan jika seseorang tau sesuatu tentang saya
  19. Tidak mengejar materi untuk bahagia
  20. Tenang adalah senjata saya, itulah kekuatan saya

Mengamati Telaga Sarangan, Magetan

Sempurna, tidak ada satu nomor pun yang tidak mencerminkan diri penulis. Jika pun demikian dengan anda, bisa jadi anda juga seorang bertipe lima, meski hanya mengumpulkan 18 diantaranya.

Setelah mengisi ke 9 x 20 pernyataan, dan didapat bahwa diri penulis cenderung ke tipe lima, saatnya kita membahas bagaimana tipe lima tersebut. Dari baik hingga buruknya.

Yogi Berra (entah siapa) pernah mengatakan bahwa kau bisa memahami banyak hal hanya dengan mengamati. Tipe lima dimotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui dan memahami segala sesuatu, merasa cukup dengan diri sendiri, dan tidak terlihat bodoh.

Yang terbaik dari tipe lima adalah analitis, berpendirian teguh, sensitif, bijaksana, objektif, mudah memahami, dan mandiri (Gue banget semuanya). Sedangkan yang terburuk dari tipe lima adalah sok pintar, kikir, keras kepala, menjauhkan diri, suka mengkritik orang lain, mudah menyerah, dan sering bertentangan dengan orang lain (juga gue banget, kecuali kikir mungkin yah).

Jika dalam pergaulan, maka yang terbaik dari tipe lima adalah mereka baik hati, mudah memahami, berpikiran terbuka, mandiri, dan bisa dipercaya. Sedangkan yang terburuk dari tipe lima dalam pergaulan adalah suka mendebat, curiga, menarik diri, dan sering bertentangan dengan orang lain. Mereka memasang kuda-kuda terhadap orang yang mencoba menguasai.

Dalam bukunya, juga disebutkan bagaimana sebaiknya bergaul dengan tipe lima, berikut uraiannya, bagaimana bergaul dengan saya (tipe lima):

  • Mandirilah, jangan maunya nempel terus
  • Bicaralah secara langsung dan ingkas
  • Saya butuh waktu sendirian untuk mengatur perasaan dan pikiran saya
  • Ingatlah, ketika saya kelihatannya jauh, tidak mau mendekatkan diri atau sombong, itu bisa berarti bahwa saya merasa tidak nyaman
  • Buatlah agar saya merasa diterima, tapi jangan terlalu menggebu, jika demikian, saya mungkin meragukan ketulusanmu
  • Jika saya menjadi jengkel karena harus mengulang sesuatu, itu mungkin karena saya telah berusaha keras mengeluarkan pikiran saya pada kesempatan pertama.
  • Jangan mendekati saya dengan sikap berisik
  • Bantu saya menghindari hal yang tidak saya sukai, yaitu : pesta besar, musik orang lain yang hingar bingar, emosi yang melelahkan, dan pelanggaran terhadap privasi saya.

Menuju Kawah Kelud, Kediri


Senangnya Menjadi Tipe Lima
  • Teguh pendirian dan memandang hidup dengan objektif
  • Meraih pemahaman yang komplit; memahami sebab dan akibat
  • Pikiran saya tidak pernah pecah: melakukan apa yang saya anggap benar tanpa dipengaruhi tekanan dari orang lain
  • Tidak mengejar materi maupun status
  • Bersikap tenang saat keadaan genting


Susahnya Menjadi Tipe Lima

  • Lamban dalam melontarkan pengetahuan dan pandangan
  • Merasa jahat saat bersifat defensif atau seperti orang yang tahu segalanya
  • Merasa tertekan berada bersama orang saat saya tidak menginginkannya
  • Menyaksikan orang lain yang memiliki kemampuan bersosialisasi lebih baik tapi kecerdasan atau kemampuan teknisnya tidak begitu baik, lebih sukses dari saya
  • Sulit mengutarakan pikiran saya dengan tepat.

Pikiran khas dari tipe lima

  • "Bagaimana aku bisa menghindari rapat, ya?”
  • "Bagaimana caranya menghindari reuni keluarga?”
  • "Bagaimana kau bisa cabut dari pesta ulang tahunku sendiri?”
  • "Aku akan menyampaikan pandanganku padanya segera setelah menemukan cara yang sempurna untuk mengatakannya.”

Waktu senggang si tipe lima (sedikit banyak juga penulis lakukan) diantaranya adalah membaca buku, mempelajari suatu topik dengan mendalam, memancing diskusi diantara para teman, datang ke konser, museum, dan kuliah, mengikuti permainan yang menantang kecerdasan, mengurus koleksi atau proyek mereka, dan sekolah ke luar negri untuk mempelajari budaya dan kebiasaan asing.

Hal-hal yang nyaris mustahil dilakukan oleh tipe lima

  • Mempertontonkan pengetahuan mereka yang luas mengenai topik-topik yang masih buram
  • Mengadakan pesta besar-besaran
  • Mengajukan diri menjadi pembawa acara
  • Berlangganan koran demi halaman gosipnya
  • Menjadi salesman
  • Pergi bersama sekelompok orang selama dua minggu, di mana tidak ada kesempatan untuk menyendiri semenit pun

Berjalan di Pantai Selatan Desa Lebak Harjo, Malang

Dalam buku Eneagram tersebut juga dicantumkan keterkaitan kesembilan tipe dengan tipe-tipe Jungian (Tipe Myers-Briggs) yang sudah diakui itu. Ada empat kecenderungan, yaitu terkait dengan dunia eksternal (ekstrovert) atau internal (introvert), seorang pengindra (sensing) atau pengikut kata hati (intuitive), seorang pemikir (thinking) atau perasa (feelers), seorang penilai (judgers) atau pemersepsi (perceiving). Dan seperti tipe lima secara dominan. Penulis tergolong seorang introversion dan thinking, yaitu menjaga jarak, menutup diri, dan tidak banyak bicara. Menggunakan logika dan analisis untuk menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan.

Masih dalam buku yang sama, juga tercantum berbagai pendapat orang lain tentang tipe lima. Diantaranya adalah….

  • Ia begitu menikmati pekerjaannya. Saya kagum atas ketekunannya berjam-jam membaca, berkebun, bermain musik, dan menganalisa alam semesta.
  • Suaranya lembut, tenang, dan menyejukkan. Dia memiliki perspektif yang berbeda. Misalnya memandang celaan orang lain merupakan hal yang menarik
  • Dia kaya akan informasi dan ide-ide inovatif. Saya juga senang dengan selera humornya yang eksentrik

Lantas bagaimana pendapat anda tentang saya…………???

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Waw, Thanks berat bukunya tentang eneagram.Gak salah anda mengatakan saya orang bertipe nomor 8, Hampir semuanya saya iyakan. Termasuk apa yang dihindari dan disukai, bagaimana memahami orang macam saya. Dimana hidup akan banyak bertalian dengan orang bertipe nomor dua dan lima, memang benar adanya.

Oiya, teman sekampungmu mau pinjam novel. Apa aja. Terserah
Suwun.